Bunda…
Dulu…saat aku kecil..mungkin aku belum mengenal kata cinta..
Hanya yang aku tau..begitu bunda menjauh, tubuhku bereaksi negatif..
Saat bunda harus pergi…meninggalkan aku demi menuntut ilmu..
Segera setelah pesawat bunda melaju..
Nafasku pun memburu..
Begitu kata orang-orang bun…
Apakah itu sebentuk tanda cintaku pada bunda?
Aku rasa begitu..
Bunda…
Maafkan aku…
Aku pernah menyangka bahwa bunda tidak menyayangiku…
Sekarang aku merasa saat itu bodoh sekali..
Seorang bunda tidak menyayangi anaknya….Bukankah itu tidak mungkin??
Bunda…
Aku selalu mengingatnya…
Saat aku terbaring lemah di kamar opname.. saat mataku tidak bisa terpejam hingga larut malam…
Aku menoleh dan masih ada bunda di sisi…
Mengelus rambutku dan perlahan kudengar nyanyian bunda
berusaha menidurkanku…
Bunda..saat itu aku 16 tahun…
Tapi, bunda masih memperlakukan aku seperti sedang memanjakan anak bunda yang masih bayi…
Jangan salah sangka bunda!
Bukannya aku tidak suka… Sama sekali bukan!!
Saat itulah untuk pertama kalinya aku merasa bahwa bunda pasti sangat menyayangiku, bukan?
Aku pun begitu, bundaku sayang…
Bunda…
Taukah engkau..?
Demi air hujan dan pelangi, aku sungguh sangat mencintaimu karena Yang menciptakan keduanya..
“Ya Allah..cintai Bundaku..Beri aku kesempatan untuk bisa membahagiakannya. Dan..jika saatnya nanti ia Kau panggil, panggillah ia dalam keadaan khusnul khatimah. Ampunilah segala dosa-dosanya dan sayangilah ia sebagaimana ia menyayangiku hingga saat ini. Titip Bundaku ya Allah..”
No comments:
Post a Comment