Lama kutekan rasa
Telah beberapa waktu kuabaikan hati
Tanpa kusadar perlahan-lahan ia mulai mengintip
Sesekali dengan berani menampakkan muka
Tapi, ia pun ciut karena dengan angkuh aku melengah
Beberapa saat aku kira aku telah menang
Namun, ternyata dalam diamnya ia bertahan
Bahkan, dengan kekuatan -ntah dari mana- ia mulai menyusun strategi pengambilalihan
Hingga pada suatu waktu yang aku tidak bisa prediksi
Ia menyerangku tanpa ampun
Kemunculannya seperti ledakan gunung es
TELAK mengenaiku yang sedang lemah
Tubuhku bereaksi keras tanpa sanggup kukendalikan
Menangis, terluka dan lebih dari itu
Langitku bergemuruh
Ia menghisap senyumku
Menelan bulat-bulat tawaku
Aku terkurung
Dalam penjara yang ternyata aku siapkan sendiri
Sisi lain diri yang tidak kukenal bersiap membuang kunci penjara itu
Tapi, kulihat mereka datang dan segera menyelamatkanku
Memapahku, merawat perihku..
Hingga aku kembali tau bagaimana rasanya tersenyum
Lama kuberpikir bagaimana mereka tau keadaanku
Aku tersentak saat sadar
Ternyata DIA yang mengirimkan mereka untukku
DIA yang paling mengerti aku
DIA yang selalu mendengarku menangis
DIA yang selalu memperhatikan aku
DIA yang peduli denganku
Sekarang aku tau..
DIA sangat mencintaiku
Aku juga akan belajar untuk sangat mencintaiNya..
No comments:
Post a Comment