Sunday, February 17, 2008

Bunda.. Maaf...

Allah..
Ampuni aku telah membuat wajah teduh bunda dibasahi air mata

Allah..
Maafkan aku nodai kebaikan bunda dengan sebuah kata kecewa

Allah..
Berikan aku kesempatan untuk berikan bunda bingkisan bahagia

Allah..
Kuatkan aku untuk hadiahkan bunda satu paket tanda cinta


-- Saat tak ada lagi kekuatan untuk berpijak, kemana lagi kan mengadu selain padaNya?--


Allah..
Mohon sampaikan pada bunda..
“maaf tak cukup ungkapkan rasa ananda..”

Thursday, February 14, 2008

What is so great being college student?

Selama ini udah banyak yang ngomong, baik dalam pembicaraan serius di seminar/talkshow remaja, obrolan santai beberapa orang yang lagi reunian dan bernostalgila, sampe dikisahkan di cerpen, novel, atau sekarang teenlit, chicklit, ntah-lit apa lagi, hehe –bukan penikmat soalnya-, juga sampe dibikinin sinetron dengan episode tanpa akhir, ataupun pilem layar lebarnya, semuanya mengangkat tema kalo masa SMU itu masa yang paling menyenangkan. Buatku sendiri menyenangkan emang!!, kenangannya ga bakalan terlupakan. Tapi, belakangan ini, menjelang kelulusan dari mahasiswa (insyaAllah, amiin!:), jd mikir, ternyata yang paling menyenangkan adalah menjadi mahasiswa!!

Kenapa?
What is so great being college student?

Pertama, kita berada dalam posisi aman, dimana kita punya kebebasan dan diberi kepercayaan untuk menentukan apa yang ingin kita lakukan, tapi orang tua masih berada dalam posisi bertanggung jawab terhadap kita, ntah itu dalam hal keamanan, kenyamanan, dan yang pasti, keuangan. Eh, emang ga semua mahasiswa masih disubsidi sih, tapi kebanyakan dari kita, masih “megap-megap” bukan kalo kiriman awal bulan telat datengnya? :)

Nah, lalu, -setelah waktu itu berdiskusi dengan jeung wawan, hehe- kita sepakat kalo sebagai mahasiswa kita udah ga dianggap remaja lagi, atau anak-anak yang pendapatnya sering diabaikan. Sebagai mahasiswa, kita dicitrakan sebagai kaum intelektual –halah!- yang punya idealisme tertentu, gagasan-gagasan brilian (bukan temen abang!:p), pro-rakyat hingga dianggap netral, tanpa membawa kepentingan apapun.

Tetapi, pada saat yang sama, mahasiswa belum juga dikategorikan ke dalam golongan orang dewasa yang harus “selalu benar” dan bisa mempertanggungjawabkan semua yang dilakukannya. Kalo bahasa aku mah, masih disediakan ruang cukup luas buat kita untuk melakukan kesalahan dan tidak dipersalahkan (yg gimana bgt gitu) karenanya, hehe..sotoy berat!!

Kita masih boleh ber-mellow-mellow, mengharu biru dengan masalah yang kita hadapi. Aku pernah “curhat” tentang masalahku sama seorang temen yang udah kerja. Dia berulang kali menekankan, “Ona..masalah yang ona hadapi ini cuma masalah kecil aja! sama sekali bukan masalah berat! Kenapa harus nangis?? Jangan cengeng!! Kalo nanti udah hidup sendiri, udah kerja dan bertemu banyak orang, akan banyak masalah yang lebih besar yang akan ona hadapi. Jadi jangan lemah karena masalah ini!!” gitu.. jadi, sebagai mahasiswa itu, masih boleh “manja” dan “ngadu”, ntah itu ke orang tua, temen atau sahabat, kalo lagi punya kesulitan tertentu. Orang-orang itu akan memaklumi koq, kan masih mahasiswa!! Haha..makin sotoy berat!! :p

Nah –lagi!-, kalo yang ini mah khususnya di keluargaku, yang punya tradisi berbagi “angpao lebaran”. Semua yang tergolong anak-anak dan berstatus pelajar –tentu aja termasuk mahasiswa-, akan kebagian jatah angpao dari siapapun yang udah berpenghasilan. Lebih hebatnya lagi, semakin gede usianya, jatahnya makin banyak. Apalagi buat yang kuliahnya jauh di rantau orang –(ngacung!) termasuk aku:)-, ada biaya “interlokal dan roaming” juga, hehe. Jadi inget, lebaran kemaren, sepupu-sepupuku –yang udah berada di posisi “tangan di atas”, hehe- mulai protes, “koq ona belum lulus juga? Pokoknya taun depan udah harus ngasi juga buat anak-anak!!” katanya gitu. Terus aku cuma nyengir dan bilang kalo aku insyaallah akan lanjut S2, means, masih bakal -berstatus pelajar yang tidak berpenghasilan- selama kurang lebih dua tahunan lagi, dan mereka semua “ngamuk-ngamuk” dengernya, hehehe..ampun pak..buk..!!^^

Yah..luar biasa emang jadi mahasiswa!! :)
Tapi, hidup tak selalu indah kawan!!
Jadi inget pengalaman ga enaknya, saat berhadapan dengan birokrat. Ceritanya, dengan semangat menggebu-gebu beberapa mahasiswa yang punya energi besar untuk berbuat bagi sodara-sodaranya, menyusun rencana membuat program besar. Dalam programnya itu, ingin merangkul birokrat -yang katanya kerja buat rakyat-, eh….saat itu, dengan memposisikan diri “di atas”, sang birokrat berucap lantang dengan suara menggelegar “EMANG MAHASISWA BISA APA SIH?????” ke dua orang mahasiswa yang hanya terbengong-bengong karena tidak menyangka akan diterima dengan sikap itu. Jreng..jreng..!! trus apa artinya itu??
HARUS SEGERA LULUS
lah..!!! :)
Suka atau ga, harus segera lulus, biar bisa berbuat lebih banyak -dengan bantuan embel-embel sepotong gelar sarjana- yang ternyata masih dipentingkan oleh kalangan tertentu.. huff..

tapi, bagaimanapun, HIDUP MAHASISWA!!! ^^


p.s. : ini ga mewakili semua elemen mahasiswa y!! just my simple opinion.. :p

Once upon a time in a sparkling nite..

Aku inget koq..

Malam itu ga da cahaya bulan,
Malam itu juga ga da kerlip bintang,
Malam itu hawa dingin pun menusuk,


Tapi..
sungguh tak mengurangi indahnya!

Karena cahaya lampu kota menemani,
Karena kerlip lilin menyinari,
Karena suasana hangat menyelimuti,


Dan lihatlah,
sinar bahagia memancar, bukan? :)



-9 Februari 2008-
alhamdulillah…