Monday, December 31, 2007

UNTITLED

Lama kutekan rasa
Telah beberapa waktu kuabaikan hati
Tanpa kusadar perlahan-lahan ia mulai mengintip
Sesekali dengan berani menampakkan muka
Tapi, ia pun ciut karena dengan angkuh aku melengah
Beberapa saat aku kira aku telah menang


Namun, ternyata dalam diamnya ia bertahan
Bahkan, dengan kekuatan -ntah dari mana- ia mulai menyusun strategi pengambilalihan
Hingga pada suatu waktu yang aku tidak bisa prediksi
Ia menyerangku tanpa ampun


Kemunculannya seperti ledakan gunung es
TELAK mengenaiku yang sedang lemah
Tubuhku bereaksi keras tanpa sanggup kukendalikan
Menangis, terluka dan lebih dari itu
Langitku bergemuruh
Ia menghisap senyumku
Menelan bulat-bulat tawaku


Aku terkurung
Dalam penjara yang ternyata aku siapkan sendiri
Sisi lain diri yang tidak kukenal bersiap membuang kunci penjara itu
Tapi, kulihat mereka datang dan segera menyelamatkanku
Memapahku, merawat perihku..
Hingga aku kembali tau bagaimana rasanya tersenyum


Lama kuberpikir bagaimana mereka tau keadaanku
Aku tersentak saat sadar
Ternyata DIA yang mengirimkan mereka untukku
DIA yang paling mengerti aku
DIA yang selalu mendengarku menangis
DIA yang selalu memperhatikan aku
DIA yang peduli denganku
Sekarang aku tau..
DIA sangat mencintaiku
Aku juga akan belajar untuk sangat mencintaiNya..

Sunday, December 16, 2007

Hanya jika DIA menghendaki!

Dan ternyata, apapun itu…
tidak akan pernah terjadi… kecuali Dia menghendaki!

Sebagai seorang manusia, sebenernya tentu aja wajar jika kita punya pengharapan-pengharapan tertentu, terhadap apapun itu. Hanya saja, sepertinya kita (ups, bawa-bawa orang, maksudnya aku) seringkali lupa bahwa segalanya terjadi hanya atas izinNya. Artinya kita tidak punya kontrol terhadap hasil dari apa yang kita usahakan. Selalu ada faktor X, dan sebagai orang beragama, kita harus ingat bahwa faktor X paling signifikan tentu saja ridhoNya. Dari 100%, walaupun 99,99% adalah ikhtiar kita (itu buat pekerja keras!), jika 0,01 % ridhoNya tidak keluar, ya ga bakalan jadi, apapun itu! Pernah kan kita terheran-heran melihat seorang temen, yang pinternya ampun-ampunan, di TO SPMB selalu bikin mupeng karena lulusnya di jurusan dg passing grade tinggi tak terjangkau, ternyata ga lulus hanya karena ketidakberuntungannya ikut SPMB dengan pensil 2B palsu.. nah..see!!

jadi, mari belajar untuk tidak jadi orang yang sombong, yang merasa bisa melakukan segalanya, dapat mengendalikan semuanya.
Mari belajar untuk banyak bersyukur karena telah banyak keinginan kita yang dikabulkanNya, bahkan tanpa sempat kita mengangkat tangan untuk meminta padaNya secara langsung.
Mari belajar untuk berterima kasih padaNya, yang selalu ada dan memberi kita cinta.

Allah…..

Belajar dari Kecewaku

Udah beberapa kali mengalami yg namanya kecewa karena manusia..
Tapi sepertinya aku belum pernah memaknai seutuhnya
hingga Allah memberiku kesempatan lagi untuk belajar dan menghayati…
bahwa…
berharap pada makhlukNya berarti sangat dekat dengan kekecewaan..
mengharapkan orang lain persis seperti yang kita inginkan adalah suatu bentuk keegoisan yang sangat nyata!

Hmm..sahabatku sayang…
Punya orang dengan predikat mulia sebagai “sahabat”..bikin kita ngerasa istimewa bukan?
Aku selalu bersyukur, punya banyak orang di sekitarku, yang layak dapat predikat mulia itu.
Ga hanya saat duka, saat bahagia pun kita sangat butuh orang lain untuk menemani.
Karena sesuatu yang menyenangkan, kalo tidak dinikmati bersama orang-orang yang berarti pasti tidak akan ada kebahagiaan menyertainya.

Jadi inget kata seorang trainer, bayangkan kita punya penghasilan 1 milyar sebulan, tapi dengan kondisi semua keluarga kita telah meninggal karena sebuah kecelakaan. Kira-kira masih bahagiakah punya uang sebanyak itu? Dengan siapa kita akan menikmatinya? Menikmati sendirian kayanya bakal jadi penyakit deh lama-lama. Kira-kira begitu ilustrasinya..

Nah, balik lagi, aku bahagia banget punya sahabat-sahabat yang hebat!
Mereka melakukan banyak hal besar, demi keluarga, demi orang lain, demi negara dan tentu saja demi ISLAM. Sungguh orang-orang hebat bukan?
Nah, si ona yang manja ini, seringkali sangat mengandalkan sahabat-sahabatnya dan punya harapan-harapan besar terhadap mereka, tepatnya pengharapan dalam hal bagaimana mereka memperlakukan aku –sahabatnya-. Di otakku yang sederhana, aku punya pemikiran tertentu bahwa sahabat itu harus begini… kalo aku seperti ini, sahabatku harus begitu… bla..bla..bla...
Dan, saat sahabatku tidak seperti yang aku bayangkan, mulai deh judgement-ku keluar. Mulai mikir, namanya sahabat, koq begitu? Apa sahabatku ga sayang aku? Sepertinya mereka ga peduli…bla..bla.. pemikiran anak manja yang bodoh mulai menghantuiku…

Aku sering lupa, bahwa interaksi, sifatnya dua arah! Memberi dan menerima!
Aku sering jadi orang yang menuntut… tanpa mengimbangi dengan bertingkah laku sebagaimana aku mengharapkan orang lain memperlakukanku..
Pelajaran moral hari ini: threat people like the way u want to be threated!

Dan lagi-lagi, berharap pada manusia sangat wajar jika akhirnya akan menghadapi kekecewaan. Karena manusia adalah makhlukNya yang dhaif, sering lupa dan khilaf. Maka..maafkanlah jika kamu kecewa dan berharaplah hanya padaNya.. ^^


Sahabat-sahabatku tersayang…
Maafkan ona ya..
Belum bisa jadi sahabat yang baik..
Tapi, aku ingin kita bersahabat selamanya..
Karena aku sangat menyayangi kalian semua karena Allah.. ^^

Thursday, December 13, 2007

Oooo... dan Hoekkk... (part 1 dan 2)

Oooo… dan Hoeekkk… (part 1)

Dulu sering mikir dan bertanya-tanya…kenapa sih temen-temen cowo tak pernah mau cerita ttg masalahnya dgku..

Sempet sedih pula, krn ngerasa ga dianggap temen… huhu, ABG style bgt dah!

Ternyata….menurut pengakuan para cowo (di penelitian, man!) mereka ga mau berbagi rahasia (a.k.a curhat ceu nah) karena mikir temennya mungkin bakal mengejek atau menertawakan mereka. Gitu kalo kata penelitiannya…

Oooo…

Jadi lega…

Nah lo, apa hubungannya?? Hee.. :D

Sekarang jadi kepikiran, jd para cowo ga mau terlihat lemah di depan org lain y? Nah, kalo ada cewe yg kaya gitu, berarti maskulin donk? Hmm..Tampaknya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut nih.. skripsi mungkin? (hoeekkk..) Heuheu..

Oooo… dan Hoeekkk… (part 2)

Ona itu sebenernya terlahir sebagai orang yang “panggalak” (=bahasa minang, maksudnya “suka ketawa”, pen).. tapi, banyak orang yang kalo baru kenal bakal bilang aku pemalu, pendiam dan jaim banget.. (tolong ya buat yang tau banget aku ketawanya jangan sepuas itu!! )

Nah..jadi gini loh, ada sebuah penelitian.. (lagi??) yang membandingkan reaksi orang yang bersama temannya dibandingkan dengan orang yang bersama orang yang baru dikenal, kedua kelompok ini nonton kartun lucu. Ternyata…orang yang nonton sama temennya ketawa lebih banyak, lebih sering tersenyum dan saling menatap (tau kan, semacam bahasa mata yang bilang..”gila nih pilem, sarap nih yang bikin..”) dengan temen nontonnya itu, dibandingkan dengan kalo dia nonton dengan orang yang baru dikenal. Ada lagi penelitian lain yang mengamati “anak dengan temen” vs “anak dengan org baru dikenal”. Mereka diminta mendirikan menara dari balok kayu. Dan hasilnya…ternyata…”si anak dengan temen” lebih sering ngomong, ketawa dan saling mengejek saat bikin menara dibandingkan anak yang bersama dengan orang yang baru dikenalnya.

Oooo…

Jadi gitu..

Nah..bisa liat kan, korelasinya dengan situasi yang dialami si ona yang dibilang pemalu, pendiam dan jaim banget sama orang yang baru dikenal..? kalo ga liat korelasi yang signifikan, sok atuh..dijadiin skripsi aj.. (hoeekkk..part 2) Heuheu..

Eh, tapi ona emang mrasa sbg seorang pemalu loh..gimana atuh yak? haha, teuteup.. ^^

--ona yg lagi baca teori buat skripsi dan ke-insight banyak hal--

Friday, December 7, 2007

Memiliki Kehilangan

Sedih...
Refki bilang data-data di hardisk-ku hilang...
Mikirin itu, aku pun ngerasa sebagian diriku ikut hilang....
Diariku...
Tulisan-tulisanku...
Foto-foto...
Surat-surat dari adek-ku, mba-ku, sodara-ku, sahabat-sahabat...
Arsip-arsip sejak empat tahun yang lalu...
Hiks..
Belum terbiasa dengan kehilangan ini...
Jadi sering bengong...
hehe

Hmm..jadi kepikiran, apa ini berkaitan dengan ketidakrelaanku melepaskan sesuatu...
Momen-momen indah yang aku abadikan dalam bentuk tulisan dan foto-foto yang sekarang telah hilang...
Takutkah aku untuk benar-benar melepasnya...?


Letting go...
Biarkan jadi kenangan..
*Itu teoriku cil, kenyataannya, sendirinya belum bisa.. huhu




Tak mampu melepasnya
walau sudah tak ada
hatimu tetap merasa
masih memilikinya

rasa kehilangan hanya akan ada
jika kau pernah merasa memilikinya

pernahkah kau mengira
kalau dia kan sirna
walau kau tak percaya
dengan sepenuh jiwa

rasa kehilangan hanya akan ada
jika kau pernah merasa memilikinya


*Memiliki Kehilangan-Letto*