Saturday, February 24, 2007

YANG BUNUH DIRI DISINI!!!!!

MEREKA BENCI AKU!!!! MEREKA SUNGGUH-SUNGGUH BENCI!!!!!!!

MEREKA BANYAK!!!!! DAN SEMAKIN BANYAK!!! KARENA BAHKAN MEREKA MENYEBARKAN KEBENCIANNYA KEPADA DUNIA!!!! MEREKA BILANG AKU HINA!!! MEREKA BAHKAN TIDAK MENGANGGAPKU ADA!!!! MEREKA MELAKUKAN HAL-HAL YANG MEMBUATKU TERLUKA!!!!

AKU SUNGGUH TERLUKA!!!!

AKU SUDAH SANGAT TERLUKA..…

HINGGA AKU BERHARAP JIKA AKU TAK PERNAH ADA………………..


Pernahkah terpikir olehmu untuk mengakhiri hidup?

HHfff...memikirkannya sekarang, saya merasa sangat malu. Memang saat itu hanya berupa selintas pikiran bodoh dari seorang remaja yang mungkin belum bisa memaknai dunia….. saya rasa bahkan sebenarnya saya tidak punya cukup keberanian untuk memikirkan bagaimana saya akan benar-benar melakukannya…Hahahahaha, semakin bodoh saja kedengarannya…Tapi, begitulah kawan, toh pikiran itu memang pernah terlintas di otak yang sederhana ini. Terlalu picik bukan?


Teringat tentang momen itu, membuat saya berpikir kembali…apa sebenarnya yang ada di balik sebuah keinginan untuk sebuah kematian? Bukankah itu berarti pengingkaran terhadap karunia hidup? Bukankah itu berarti sebuah ketiadaan? Sebuah kehilangan atas eksistensi diri? Atau ada yang beranggapan sebaliknya? Adakah orang yang melakukan bunuh diri dengan didasari pertimbangan bahwa dia akan memperoleh sesuatu yang belum pernah ia dapat seumur hidupnya? Yaitu, bahwa setelah mati, ia akan ditangisi dan dihormati? Bunuh diri memang sesuatu hal yang luar biasa. Orang yang bunuh diri mungkin berpikir disitulah letak kehormatan dirinya karena ia berwenang menghentikan hidupnya sendiri…. Benarkah begitu? ntahlah… Masih saja terpikir kenapa banyak yang berpikir untuk bunuh diri? Depresi kah? Frustasi yang memuncak menjadi amarah pada diri? Merasa tidak dihargai? Menyalahkan keadaan yang telah diputuskan oleh Sang Penentu? Belum menemukan makna hidup? Kesepian? Ingin merebut perhatian? Atau apakah beban perjuangan hidup terlalu berat dan tidak ada tempat bersandar?


Untuk mereka yang sedang terlintas keinginan menghilangkan nyawa sendiri….

Pernahkah terpikir bahwa setelah pisau atau jarum suntik terhujam ke tubuh, racun yang perlahan-lahan menggerogoti, atau lilitan tali yang terasa begitu membelenggu, itu artinya sudah terlambat untuk sebuah kata penyesalan?

Pernahkah terpikir mengenai kesakitan, ketidakberdayaan dan raungan minta tolong yang mungkin muncul karena ketidaksanggupan menahan derita mengakhiri sebuah kehidupan?

Pernahkah terpikir berapa banyak air mata yang akan mengalir dari orang-orang tercinta setelah nyawa tak lagi di raga?

Benarkah M A T I membuat terlepas dari kesulitan yang selama ini terasa begitu menghimpit?

Ohh…yaa, kamu benar!! Tentu saja bisa!

Namun, ingatkah bahwa setiap perbuatan harus dipertanggungjawabkan. Mampukah?


SEORANG SAHABAT DATANG SETELAH TANPA SENGAJA IA MENEMUKAN DIARY-KU. IA MENANGIS DAN TIDAK BERHENTI MEMELUKKU SEBELUM AKU BERJANJI UNTUK TIDAK MELUKAI DIRI SENDIRI…..


Bukankah sebenarnya hidup ini begitu indah? Lihatlah di sekeliling kita dan begitu banyak cinta disana.. Bahkan dengan perjuangan untuk melaluinya pun, membuat hidup terasa makin indah.. Rasanya hidup ini terlalu singkat untuk tidak dinikmati dengan berbagai kebahagiaan yang bisa dihadirkannya. Tentu saja selama kita mengusahakannya. Bukankah kebahagiaan sesuatu yang patut untuk kita upayakan?




*artikel ini terinspirasi dari pembicaraan yang tertunda dg AMJ

No comments: