Friday, March 21, 2008

Potret Istana Kecilku


This is where the story begins..

-Rumah Kita-

Kenalkan, orang tuaku.. :)

-Our Beloved-

The loving father..

Papa..
Buatku, beliau akan selalu jadi the inspiring person. Papa adalah sosok sederhana. Darinya, aku belajar konsep sabar, memberi tanpa pamrih, tulus dan ikhlas. Selama hidupnya, Papa memegang kuat prinsip kejujuran. Walaupun karena itu, mungkin ada pihak-pihak yang tidak menyukainya, Papa tetap bertahan. “Karena Allah Maha Melihat”, begitu kira-kira alasan beliau.

Papa adalah sosok rendah hati. Dari cerita pengalaman hidup yang banyak dibaginya ketika kami melewati waktu berdua, aku tahu, banyak hal yang bisa beliau banggakan sebenarnya. Namun, aku tidak melihat kesombongan ada pada diri Papa. “Kita mulai dari bawah..”, Papa sering ingatkan itu. Naik angkot, makan di kaki lima.. bukan hal tabu buat Papa.

Papa adalah sosok yang menyenangkan. Bersama Papa, banyak hal yang bisa menghadirkan senyum dan tawa di keluarga kami. Papa juga adalah orang yang hangat dan penyayang. Walaupun tampilan luar Papa keras, aku tahu hatinya insyaAllah lembut. Saat mengimami kami solat, ataupun dalam doa-doa panjangnya, sering kudengar suara Papa bergetar menahan isak tangis. Ah ya, aku selalu senang mendengar beliau tilawah Qur’an.. :)

Smart and wise.. Menurutku, Papa cerdas, bersemangat, menghargai ilmu dan berwawasan luas. Mungkin karena pengetahuan dan pengalamannya inilah, bercerita dengan beliau selalu melegakan. Papa mengajarkanku untuk menghargai proses dan mengambil hikmah dari apa yang aku lalui dalam hidup.

Supportive..Saat aku merasa lemah, dengan caranya, Papa selalu mampu membuatku merasa bisa dan aku pun kembali merasa “istimewa”.


My Super Mom!

Mama..
Kagum.. ya benar! Aku selalu kagum dengan Mama. Buatku, Mama adalah sosok Ibu tangguh. Di luar rumah, Mama mengabdikan diri sebagai pelayan umat melalui profesinya. Hmm..kata orang, kebanyakan dokter itu sombong dan matrealistis. Tapi, aku berani bilang, insyaAllah, Mama tidak seperti itu. Mama sering ingatkan, “apa yang ada pada kita, termasuk ilmu ini, bukan milik kita nak.. ini adalah titipan Allah.. ada hak mereka di dalamnya..”.

Di dalam rumah, Mama adalah Ibu yang menyayangi, selalu peduli dan penuh cinta. Aku sering menutupi saat sedihku dari Mama, tapi Mama tidak pernah bertanya apalagi memaksa.. karena beliau tahu dan menunggu saat aku yang mengawali untuk bercerita padanya. Begitu aku mulai membuka diri, Mama akan mendekat, kemudian Mama akan memelukku, mengusap kepalaku... dan bagiku, terkadang itu sudah lebih dari cukup. I need no words anymore mom.. :)

Dulu, sosok Mama memang keras. Aku rasa salah satunya karena pengaruh perjuangan hidup dalam keluarganya yang cukup berat. Namun, itu menjadikan Mama sangat menghargai perjuangan. “Status” is not a matter for her.. Rendah hati, begitulah mama. Beliau selalu mendidik kami untuk tetap sederhana dan tak lupa bersyukur dengan semua yang Allah berikan pada keluarga..

Mama sangat kenal dengan pribadi anak-anaknya. Mama sangat tahu kalo aku manja, karenanya Mama sering ajarkan agar aku lebih dewasa dan belajar bertanggung jawab terhadap pilihanku, juga terhadap hal-hal yang aku lakukan.

Mama itu sosok wanita pintar yang –lagi-lagi!- kukagumi. Posisi “terbaik” banyak diraih Mama sejak kecilnya. Mama sangat menghargai ilmu. Hingga saat ini, Mama masih membaca banyak buku. Buat Mama, pendidikan merupakan hal yang penting dan perlu diprioritaskan. Cerita tentang keberhasilan dalam akademis selalu menjadi hal yang menarik untuk kami perbincangkan bersama.

“Anak gadis Mama..”, Mama sering memanggil kami –uni dan aku- begitu.. :) Mama sering ajarkan kami bagaimana seharusnya menjadi seorang perempuan, bagaimana menjadi seorang istri dan bagaimana menjadi seorang Ibu nantinya..

Di luar semua kelebihannya, Mama selalu merasa “bukan apa-apa..” dan ingin memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik… yang lebih dekat dengan Allah, yang punya lebih banyak waktu untuk keluarga, yang bisa menjadi orang tua yang baik untuk anak-anaknya, yang bisa memberi lebih banyak pada orang lain... hmm..Allah, berikan ke-istiqamah-an pada Mama-ku..


A Wise Dad and The Care Mom, together, they are still The Best Parent of The Year!!


My lovely Sister..

Uni..
Sosok kakak dewasa dan bijaksana. Uni benar-benar menempatkan dirinya sebagai anak pertama. Dengan pola pikirnya yang sistematis, Uni membantuku untuk mengerti banyak permasalahan di sekitarku. Saat bicara, Uni menyampaikan pendapatnya dengan cara yang bisa diterima banyak orang.. aku rasa mungkin karena itu banyak orang menghargainya.. :)

Uni sangat perhatian dengan adik-adiknya. Uni selalu mau mendengarkanku bercerita tentang apa yang kurasakan.. karena itu, setiap mengalami hal baru, baik yang menyenangkan maupun yang bikin mood-ku jelek, aku selalu ga sabar untuk sampaikan padanya. Dengan sabar, Uni akan mendengarku ngomong berpanjang-panjang.. Pada satu waktu kami tertawa bersama.. pada waktu lainnya, Uni cemas mendengarku menangis, atau di saat lain Uni akan coba membuatku tersenyum kembali..

Pintar!! Uni itu tipikal cewe pinter dan mau belajar banyak. Orangnya rajin. Seneng berkutat dengan angka-angka. Keukeuh..!! dari dulu, Uni ga akan berhenti sebelum persoalannya terselesaikan. Sampe sekarang masih terlihat kekuatan untuk berjuangnya besar! :)

Uni.. kakakku yang manis dan disukai banyak orang.. :) suka senyum.. ah ya, tingkat narsis-nya agak parah memang..!! mohon maklum kalo liat Uni udah mulai keluarin hp, rapiin kerudung trus poto-poto dari berbagai sudut..hehe. Uni itu sayang anak-anak. Suka ngoleksi poto anak lucu gitu (makanya banyak nyimpen koleksi poto aku kan?:p)

Soleha.. :) seneng baca dan nyari tahu tentang ilmu dan pengetahuan dalam bidang apapun, termasuk agama. Uni banyak ingatkan aku untuk laksanakan perintahNya. Dengan Uni, aku sering berbagi, ntah itu tentang ilmu fiqh, aqidah, muamalah, dsb.. Uni itu “partner” yang mau diajak “belajar bareng”..

Uni itu.. kakak kembarku.. :) aku dan Uni, sering banget dibilang kembar, segitu miripnya kah kami? :)
Allah.. berikan kebahagiaan pada Uni-ku.. pilihkan seseorang yang terbaik untuknya..


The One and Only Bro

Ifam.. Adik yang kutunggu selama sepuluh tahun.. kesayanganku! :)
Cowo ganteng.. jadi banyak yang naksir.. hihi.. :p Kalo lagi jalan sama Ifam, aku sering dilirik sama cewe-cewe (ABG) lainnya, hehe..Dulu banyak yang miskolin, sampe-sampe ganti nomor –ntah- berapa kali. Tapi, walopun banyak yang suka, adikku malah jadi sosok cool yang ga melirik siapapun.. nah, makin banyak yang histeris deh! :)

Pinter..
anaknya males emang! Tapi sangat pinter!! Sering dapet nilai-nilai bright dalam akademisnya. Sering jadi wakil sekolah sejak TK, di SD pun begitu. Kesayangan banyak guru. Di SMP sekarang, belajarnya makin males.. tapi, untuk beberapa mata pelajaran, tetep jadi yang terbaik. Alhamdulillah.. :)

Jago main catur!! Kalo lagi ada ngumpul-ngumpul bersama keluarga besar, Ifam termasuk lawan yang diperhitungkan oleh sepupu, bahkan Om-Om-ku loh..! (tapi, kalo lawan Papa baru sekali menang ya? Atau belum pernah? Ayo berlatih lagi dek! :D)

Sejak dulu, seneng banget sama yang namanya games! Hpnya Uni –yg dulu-, Hpnya sendiri, Laptop Papa, PCnya sendiri, udah sering diformat ulang gara-gara games-nya Ifam. Setelah punya PS, makin aja main terus.. ck..ck.. jangan sampe pelajarannya ketinggalan ya dek... ^^

Perasa..
Adikku ini sangat perasa.
Sejak kecil sering sedih dan kepikiran lihat orang tua/pengemis di jalan.. sering sampaikan rasa kasihannya pada anak-anak yang tinggal di jalan dan ga sekolah.. dan sering minta uang untuk disumbangkan ke yang membutuhkan! Hehe..gpp deh, yang penting niatnya dulu kan… :D

Bandel dan usil.. suka gangguin kakaknya, tapi ga annoying yang kaya gimana juga sih.. dan, ah ya, walopun gitu, adikku ini waktu kecil selalu bilang “aku akan melindungi kakak dari orang jahat manapun”..hehe, he’s my superhero anyway.. :)

Manja..
walopun sekarang udah gede (dan bahkan lebih tinggi dari kakaknya.. kelas satu SMP 170cm aja!!), aku masih selalu mengingatnya sebagai adik kecilku yang selalu menangis saat kami berpisah.. Aku masih inget.. suatu saat (Ifam masih SD) aku harus balik ke Bdg dengan pesawat paling pagi dan karenanya berangkat dari rumah jam 4 pagi. Malem sebelumnya Ifam minta dibangunkan sebelum aku berangkat. Hmm..mana tega aku bangunin adikku sepagi itu? dia pun harus sekolah paginya. Akhirnya aku hanya cium keningnya dan sampaikan salam padanya lewat Nenek. Dan, sekitar jam 6, saat boarding, adik kecilku menelepon dan menangis.. Ifam bertanya kenapa ga dibangunkan.. Ah.. aku masih selalu inget hingga saat ini! bagaimanapun..Ifam..akan selalu jadi adik kecil kesayanganku.. :)

Menjadi bagian dari istana kecil ini,
Adalah mozaik terindah dalam hidupku.

Kesederhanaan orang tuaku,
Kebersahajaan yang diajarkan mereka,
Kedekatan yang kami rasa,
Bersyukur ketika ada,
Bersabar saat sulitnya,
Kehangatan karena cinta,
Ketegasan di atas kasih,
Semua adalah anugerahNya.


Allah..
sungguh aku mencintai keluargaku karena Engkau yang pilihkan mereka untukku..


Allahumma inna nasaluka ridhaaka wal jannah, wa na’udzubika min sakhatika wannar..
Ya Allah, kami memohon ridhaMu dan surga, dan kami berlindung kepadaMu dari murkaMu dan dari neraka..


Allah..
kumpulkan kami kembali dalam surgaMu kelak..


1 comment:

Anonymous said...

amiin... memang istimewa!

semoga Allah berkahi keluarga ini... :) :)